Ada beberapa alternatif: pertama, mengikutsertakan merpati balap dalam acara pulang kampung. Kedua, menitipkan merpati balap ke orang yang anda percaya. Ketiga, membiarkan merpati balap sendirian di kandang tanpa penjaga.
Pilihan terbaik tentu menitipkan merpati balap kepada orang yang terpercaya. Orang tersebut bakal menggantikan tugas anda dalam memberi makan, memeriksa keadaan burung dan lain-lain.
Namun kadang kenyataan tidak memberikan kita pilihan terbaik, atau orang yang terpercaya bisa juga tidak mahir memelihara burung. Kita yakin dia tidak menjual dan mencelakai burung, tetapi dia memang tidak mampu memandikan apalagi melatih burung selama kita pergi. Jika memang demikian, kita tidak perlu menuntut dia untuk melakukan hal-hal tersebut, cukup memintanya untuk memberi makan dan minum atau membersihkan minuman dari kotoran.
Pilihan lainnya adalah menjual. Kelebihan pilihan ini, anda tidak perlu memikirkan perawatannya. Kekurangannya, barang yang anda jual belum tentu bisa anda beli lagi, karena dia yang beli itu bisa saja tidak mau jual atau telah menjualnya ke pihak lain.
Pilihan lainnya adalah meninggalkan merpati balap itu sendirian di kandang. Ini adalah pilihan yang paling beresiko. Mungkin kita bisa memberikan makanan yang banyak dan air yang banyak. Tetapi bagaimana jika makanan itu membusuk dan airnya tercemar dengan kotoran burung. Kita bisa mengantisipasinya dengan memberikan tempat makan yang aman dan tempat minum yang aman, aman dari kotoran. Selain aman dari kotoran juga perlu mencegah dari kerobohan yang mengakibatkan air tumpah, dan burung merpati kesulitan untuk mendapatkan air minum. Perlu menggantung tempat minum merpati itu dengan seutas tali.
Selain itu, merpati juga perlu diletakkan di kandang yang besar, bukan di pagupon ya... Sehingga dia lebih leluasa terbang ke sana dan kemari. Berikan ventilasi yang cukup.
